-->

Minggu, 01 Januari 2017

Video Tutorial Membuat Slime Tanpa Borax



Video Tutorial Membuat Slime Tanpa Borax - SLIME? Apa itu? Menurut laman Wikihow, slime yang juga sering disebut "gak" atau "oobleck" adalah material dengan tekstur kenyal menggumpal dan kadang sedikit lengket. Slime biasanya digunakan sebagai mainan anak untuk dieksplorasi dalam hal ragam bentuk atau warna.

Slime berbeda dengan playdough yang juga dikenal sebagai mainan favorit anak. Perbedaan paling kentara terlihat dari teksturnya. Slime lebih kenyal sehingga sulit dibentuk, sedangkan playdough dapat dibuat aneka bentuk sesuai keinginan atau cetakannya.

Slime dijual bebas di banyak toko mainan. Namun yang kini tengah tren di kalangan anak-anak, terutama usia sekolah dasar, adalah membuat slime sendiri di rumah.

Jadi, apa yang bisa dilakukan dengan slime? "Memang susah untuk dibentuk sih karena bentuknya hanya kenyal, tidak kaku. Paling ditarik-tarik saja, kan itu elastis. Malah, dengan bentuk slime yang gumpalan kecil itu kalau slime-nya bagus, bisa memanjang hingga 1 meter," ujar Tina, ibu dua orang anak asal Bandung yang pernah membuat slime sendiri di rumah.

Ternyata tren slime juga melanda Kota Samarinda. Beberapa sekolah dasar di Samarinda, Kalimantan Timur, sudah memiliki pelajaran keterampilan membuat slime sendiri sehingga bisa dipraktikkan oleh siswa dengan dibantu keluarga di rumah. Setelah dibuat, sebagian siswa ada yang berinisiatif menjual slime buatannya ke siswa TK dan PG.

Salah satu pembelinya adalah Kirana Aullya Bhakti (5), siswa TK Al Azhar Syifa Budi Samarinda. Sang ibu, Dian Sukmasari, mengatakan, untuk satu gumpal kecil slime dihargai Rp 10.000. "Karena anak saya suka, jadi slime-nya dibeli. Tapi setelah melihat tutorial pembuatannya di internet, saya tertantang untuk membuatnya sendiri. Lagipula, bahan-bahannya mudah dicari dan cukup murah," katanya.

Membuat slime sendiri itu tidak semudah yang dibayangkan. Qaireen Nazura (6) mengalaminya sendiri saat mencobanya di rumah bersama kawan-kawannya. "Masih cair saja dari tadi. Tapi aku suka buatnya, mengaduk-aduk lem dengan pewarna. Punya aku warna ungu muda," ujarnya ketika ditemui saat mencoba membuat slime di rumahnya, Jalan Indah, Padasuka, Bandung.

Sang bunda, Putri Yudha (32) menuturkan, ini kali pertama mereka membuat slime. "Lihat tutorialnya di Youtube sih seperti gampang. Ternyata cukup sulit. Kalau tidak terlalu encer, ya terlalu lengket. Tapi gagal membuat slime juga ada bagusnya, anak-anak jadi terpacu untuk berpikir kenapa masih lengket, kenapa selalu encer, ya ada hikmahnya juga," kata Putri.

Rupanya, aktivitas membuat slime juga memiliki manfaat lain, selain sekadar membuat mainan sendiri. Menurut Puti Ceniza Sapphira, salah seorang pemilik Pustakalana yang berlokasi di Taman Cibeunying Selatan Nomor 5 Bandung, membuat slime oleh orangtua bersama anaknya di rumah menjadi aktivitas yang bisa menghadirkan ikatan di antara keluarga.

"Slime sebetulnya termasuk sensory play untuk anak. Biasanya untuk usia 2-5 tahun. Tapi terkait slime, justru yang lebih bersemangat itu anak usia SD," ujar perempuan yang biasa disapa Chica itu.

Sensory play menekankan pada fokus. Saat anak bermain sensory play, sisi ketekunan yang diutamakan. Dibanding saat memainkan slime, justru saat membuat slime yang terasa lebih berkualitas.

Dengan slime, anak bisa belajar tekstur serta elastisitas material. Bisa juga mempelajari warna, karena slime biasanya tersedia dalam beragam warna dan aroma bergantung zat pewangi yang ditambahkan saat membuatnya.

"Bisa juga menambah kosa kata anak. karena saat membuat slime sendiri akan keluar banyak instruksi maupun definisi yang jarang didengar anak dalam keseharian," tutur Chica.

Selain sebagai mainan, slime juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pembersih. Karena teksturnya yang agak lengket, bisa dipakai untuk membersihkan debu dari tempat-tempat yang sulit dijangkau dengan lap pembersih. Tak heran, setelah dimainkan slime mudah kotor.



Beragam Bahan

Bahan pembuat slime ternyata tak cuma satu. Ada banyak cara untuk membuat slime, bahkan ada banyak teknik pula. Namun, komposisi utamanya haruslah ada borax yang bisa mengaliskan bahan lainnya sehingga menimbulkan tekstur kenyal.

"Di Amerika, borax dijual bebas sehingga siapapun bisa mendapatkannya. Di Indonesia, borax dijual terbatas. Karena itu dicari komposisi dari bahan lain yang serupa dengan borax. Ada beberapa yang bisa dipakai, salah satunya obat sariawan atau obat tetes mata," tutur Chica.

Slime bisa dibuat dari bahan utama lem atau bahan yang rekat lainnya seperti maizena dan serbuk fiber. Material yang rekat dan bahan mengandung borax dicampurkan, lalu ditambah pewarna, begitulah penjelasan sederhana dari membuat slime sendiri di rumah.

Jika bahan sudah kalis, tinggal dilihat kekurangannya. Kalau masih cair (encer) bisa dikentalkan dengan penambahan bedak bayi. Atau jika masih lengket bisa ditambah baby oil atau losion.



Ini Dia Langkah Mudahnya..

Di Pustakalana, beberapa kali diadakan pelatihan antara orangtua dan anak untuk menstimulasi kemampuan tumbuh kembang anak. Pekan lalu, sekelompok orangtua dan anak berkumpul di Pustakalana untuk membuat slime.

"Responnya sangat bagus. Ternyata banyak anak usia SD lainnya yang minta pelatihan serupa. Katanya ingin dijual di sekolah. Wah, membuat slime sendiri bisa juga menumbuhkan bakat wirausaha sedari dini," tutur Chica.

Berikut langkah-langkah mudah dan praktis membuat slime dari Pustakalana.

1. siapkan bahan: lem cair bening, pewarna makanan, obat sariawan, mangkuk serta sendok pengaduk. Pastikan sendok dan mangkuk tidak digunakan kembali untuk makan.

2. tuangkan lem cair sesuai selera ke dalam mangkuk

3. tuangkan pewarna makanan sesuai kepekatan warna yang dikehendaki

4. tuangkan obat sariawan beberapa tetes

5. aduk rata hingga kalis dan menggumpal.

Tips dan Saran

Chica menerangkan, ada beberapa saran yang bisa dilakukan saat membuat slime di rumah. Misalnya, pastikan dilakukan dengan dialasi kertas koran. Berdasarkan pengalaman Chica, slime yang tercecer di lantai lebih mudah dibersihkan daripada slime yang terciprat di karpet atau kain.

"Baju anak saya pernah terkena slime dan jadi sulit dibersihkan nodanya," tuturnya.

Agar tak harus membuatnya berulang kali, slime yang sudah dibuat dan dimainkan bisa ditaruh dalam wadah lalu dimasukkan dalam lemari pembeku (freezer). Jika ingin memainkannya lagi, tinggal dikeluarkan dan ditunggu beberapa saat.

Selamat mencoba, mari berkreasi bersama anak di rumah!***

Previous
Next Post »